Breaking News

Hakikat Manusia

Ust. Sudarman SH beberapa waktu yang lalu menyampaikan kajian dengan tema menarik yaitu Hikmah Manusia. Yaitu pada kegiatan kajian Ahad Pagi tanggal 31 Januari 2021 atau pada tanggal 18 Jumadil Akhir 1442 H yang lalu.



Diuraikan oleh Ust. H. Sudarman SH bahwa manusia pada hakikatnya adalah sbb.:

1. Sebagai makhluk hidup

Manusia diciptakan oleh Allah SWT pada hakikatnya adalah sebagai makhluk hidup yang memiliki tujuan sesuai kehendak Allah adalah untuk beribadah. 

Yang dimaksud dengan ibadah di sini adalah tidak hanya dalam bentuk ibadah secara formal, tetapi juga ibadah dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan demikian ibadah juga meliputi antara lain: bekerja mencari nafkah secara halal untuk kelangsungan hidupnya, menjalankan tugas masing-masing secara bertanggung jawab terhadap amanah yang telah diberikan oleh atasan (dalam pekerjaan), merawat dan mengasuh anak, merawat dan menghormati orang tua, dll.

2. Yang dimuliakan 

Manusia diciptakan oleh Allah pada hakikatnya adalah agar dapat sebagai pemimpin (khalifah) di dunia. Untuk itu manusia dikaruniai akal budi.

Dengan akal yang dimilikinya itulah maka manusia memiliki kelebihan dan kemampuan yang lebih unggul daripada makhluk lain di muka bumi ini. 

Allah menghendaki manusia menggunakan akalnya dengan baik untuk tujuan yang baik.

3. Mengemban tugas

Oleh karena manusia memiliki akal sehingga ditunjuk sebagai pemimpin maka ia pun memiliki tugas.

Manusia harus menggunakan akal untuk kebaikan, sebagai alat untuk menggali ilmu-ilmu dan rahasia-rahasia alam untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia. 

Akal merupakan suatu anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia, yang seharusnya digunakan untuk berpikir dalam segala kebaikan, sebagai sarana untuk mentafakuri alam semesta sehingga ia mendapat petunjuk untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

4. Berhak memilih

Manusia berhak memilih dan menentukan nasibnya sendiri.

Satu lagi keistimewaan manusia, yaitu berhak memilih dan menentukan nasibnya sendiri.

5. Berhak mendapatkan "imbalan"

Segala nikmat karunia yang Allah berikan itu pada hakikatnya mengandung tanggung jawab. 

Konsekuensinya adalah Allah juga berhak memberikan imbalan sesuai pilihan sikap, dan perilaku yang dilakukan oleh manusia. ***



BACA JUGA:
Menjaga Persatuan dan Kesatuan



Tiga Hal yang Diridhoi Allah SWT

Berikut ini adalah rekaman khotbah Jumat yang disampaikan oleh Ust. Dr. H.M. Hizbul Muflihin M.Pd pada hari Jumat 25 Desember 2020 M / Jumat 10 Jumadil Awal 1442 H di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto.



***

Posting Komentar

0 Komentar