Kondisi ekonomi yang masih terdampak oleh wabah pandemi seperti saat ini membuat banyak di antara kita yang mungkin sering mengeluh karena tidak memperoleh hasil atau pendapatan seperti yang diharapkan.
Pedagang mengeluh dagangannya tidak laku sebanyak dulu. Pengusaha juga mengeluh tidak boleh buka usaha hingga malam hari. Siswa juga mengeluh, karena tidak lagi bisa belajar di sekolah bersama dengan teman-temannya.
Dan banyak lagi lainnya.
Banyak yang ingin segera kembali seperti semula seperti sebelum terjadi pandemi. Padahal upaya melawan Covid-19 itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kerjasama semua pihak untuk dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut. Vaksinasi adalah salah satu ikhtiar yang kita lakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mudah-mudahan bisa menekan penyebaran wabah mematikan itu.
Dalam keadaan seperti ini, yang bisa dilakukan tidak lain sebenarnya adalah berusaha untuk bisa menata hati, mengisi hati kita dengan hal-hal yang positif.
Untuk menghadapi kondisi yang sulit seperti ini solusi yang dianjurkan dalam ajaran Islam adalah dengan membangun optimisme dalam setiap kita melangkah beraktivitas sehari-hari.
Hal tersebut dimaknai dengan berpengharapan yang senantiasa baik dalam segala hal. Meskipun suasana sulit namun bagaimana pun juga kita harus mampu berpikir jernih dan bertindak secara bijak, dan percaya ada kesempatan untuk berhasil.
QS As-Syarh: 5-6 menyebutkan:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya:
"Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.”
Pada masa pandemi seperti saat ini, kita dianjurkan untuk bisa menata hati, dengan menempatkan Allah pada dugaan yang baik. Atau dengan perkataan lain, kita dianjurkan agar selalu berprasangka baik kepada Allah.
Mengenai hal ini dalam salah satu Hadits Qudsi, disebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah menyampaikan firman Allah sbb.
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ
Artinya:
“Aku itu berada pada posisi dugaan hamba-Ku kepada-Ku.”
Yang maksudnya adalah jika kita meyakini Allah tidak akan bisa menyelesaikan masalah kita, maka masalah itu pun tidak akan pernah bisa terpecahkan.
Jadi, bila kita yakin bahwa Allah bisa menyelesaikan urusan kita, maka Allah pun akan menyelesaikan persoalan tersebut, walaupun menurut penilaian kita itu sungguh sulit untuk dipecahkan.
Maka mari bangun hati dan jiwa yang optimis dan percaya diri, selalu berikhtiar dan berusaha di jalan yang Allah kehendaki, sambil terus membenahi semua kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kita. Jangan mudah menyalahkan orang lain untuk semua kesulitan atau kesusahan yang kita hadapi dan kita alami.
Video di atas adalah rekaman khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz AKBP H Isfa Indarto, SH M.Hum dengan tema Membangun Optimisme dalam Setiap Langkah pada tanggal 14 Rajab 1442 H / 26 Februari 2021 M.
Walaupun ini adalah rekaman pelaksanaan khotbah yang dilakukan beberapa waktu lalu, tapi materi yang disampaikan tentunya masih relevan dengan situasi dan kondisi saat ini. Semoga bermanfaat.
***
Pendakwah Perlu Beradaptasi Dengan Dunia Digital
— Bimas Islam, Kemenag (@BimasIslam) March 4, 2021
selengkapnya: https://t.co/oHFSLaTB2n pic.twitter.com/Tmf3ABfA5P
0 Komentar